Senin, 24 Juni 2019

I. Pendahuluan

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, zaman sudah hiperkompetitif. Persaingan yang terjadi bukan sekedar “pertandingan” biasa, tetapi sudah mencapai pemberian nilai tambah pada produk dan jasa. Nilai strategi-strategi untuk menghadapi berbagai tantangan bisnis sangatlah diperlukan. Tren penjualan produk semen yang terus meningkat (Gambar 1) telah mengharuskan para manajer perusahaan merancang atau membangun sebuah rantai yang terdiri dari para pemasok yang memusatkan perhatian untuk memaksimalkan nilai pelanggan. Dengan tingginya persaingan bisnis di berbagai bidang industri, khususnya industri semen, maka meningkatkan daya saing perusahaan dalam bentuk efektifitas dan efisiensi produktivitas telah menjadi suatu hal terpenting, mutu produk dan pelayanan juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi kepuasan pelanggan guna kelangsungan hidup perusahaan.
Indocement, Holcim, Semen Gresik, Semen Padang dan Semen Tonasa
Gambar 1. Grafik pangsa pasar semen di Indonesia (PT ITP Tbk, 2009)

Peningkatan efisiensi, salah satunya dapat dilakukan dengan integrasi kegiatan rantai pasok perusahaan, agar tidak terjadi kesulitan dalam proses perencanaan operasional rantai pasok. Konsep manajemen rantai pasok (Supply Chain Management atau SCMmampu mengintegrasikan pengelolaan berbagai fungsi manajemen dalam suatu hubungan antar-organisasi membentuk satu sistem yang terpadu dan saling mendukung.
Kunci bagi SCM yang efektif adalah menjadikan para pemasok sebagai “mitra” dalam strategi perusahaan untuk memenuhi pasar yang selalu berubah (Heizer dan Render, 2005). Teori dan praktik pada manajemen rantai pasokan telah banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan. Penerapan SCM yang telah ada, ternyata belumlah mencapai keefisienan dan keefektifan dalam mengelola dan menjaga pemasok agar tetap loyal terhadap perusahaan.
Pemasok-pemasok yang dipilih perusahaan yang tidak dikelola dengan baik memungkinkan para pemasok terlambat dalam pengadaan bahan baku bagi perusahaan, karena dapat menurunkan kinerja para pemasok dan tidak terjadinya transparansi harga tawar menawar antara pemasok dengan perusahaan. Penerapan SCM yang mengikuti konsep SCM yang benar dapat memberikan dampak peningkatan keunggulan kompetitif terhadap produk maupun pada sistem rantai pasok yang dibangun perusahaan itu sendiri.
Salah satu perusahaan yang telah menerapkan konsep SCM adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (PT ITP Tbk). PT ITP Tbk bergerak di bidang industri semen. Perusahaan ini memiliki berbagai pemasok persediaan bahan baku. Hampir keseluruhan proses produksinya tidak terlepas oleh sistem rantai pasok. PT ITP Tbk memandang perlu adanya ikatan antara perusahaan dan para pemasok. Dengan demikian, rantai pasokan bahan baku dapat dijaga dan biaya produksi dapat ditekan.
Penilaian kinerja manajemen rantai pasok antara pemasok, perusahaan dan pelanggan yang baik, dapat diukur dengan salah satu model pengukuran kinerja SCM, yaitu menggunakan pendekatan model Supply Chain Operations Reference (SCOR), suatu model yang dirancang oleh Supply-Chain Council (SCC). Dalam hal ini terdapat beberapa versi pada SCOR. Saat ini SCC telah mengeluarkan model SCOR versi 9.0 (www.supply-chain.org, 2009). Model SCOR adalah salah satu model dari operasi rantai pasok, yang pada dasarnya merupakan model berdasarkan proses. Model ini mengintegrasikan tiga unsur utama dalam manajemen, yaitu business process reengineering (BPR), benchmarking dan best practice analysis (BPA) kedalam kerangka lintas fungsi rantai pasok. SCOR membagi proses-proses rantai pasok menjadi lima proses inti, yaitu plan, source, make, deliver dan return. SCOR memiliki tiga level proses dari yang umum hingga ke yang detil (Bolstroff, 2003).
Dengan menggunakan model SCOR dalam merancang sistem pengukuran kinerja rantai pasok berdasarkan proses, diharapkan perusahaan mampu mengevaluasi kinerja rantai pasok secara holistik yang diperlukan untuk melakukan monitoring dan pengendalian, mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada rantai pasok dan mengetahui dimana posisi suatu organisasi relatif terhadap pesaing, serta menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan bersaing.

1.2 Tujuan Penulisan
1.     Mengkaji struktur rantai pasokan produk semen di PT ITP Tbk.
2.     Melakukan pengukuran kinerja terhadap manajemen rantai pasok untuk produk semen di PT ITP Tbk dengan pendekatan model SCOR versi 9.0.
3.   Memberikan alternatif-alternatif pemecahan atas masalah setelah diketahui pengukuran beserta saran dari kegiatan pengukuran dan analisis terhadap manajemen rantai pasok di PT ITP Tbk.

Daftar Isi


DAFTAR ISI


Nomor

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
     1.1 Latar Belakang
     1.2 Tujuan Penulisan
II. TINJAUAN PUSTAKA
     2.1 Sekilas Mengenai Scor Model
            2.1.1 Pemetaan Rantai Pasok Dengan SCOR Model 9.0
            2.1.2 Sistem Metrik Kinerja Rantai Pasok
     2.2 Pengolahan dan Analisis Data
            2.2.1 Pemetaan Rantai Pasok dengan SCOR Model 9.0
            2.2.2 Perangkat untuk Menghitung Metrik Kinerja
III. PENGUMPULAN DATA PERUSAHAAN
     3.1 Gambaran Umum Perusahaan
     3.2 Lokasi Pabrik dan Terminal Distribusi
     3.3 Bidang Usaha
     3.4 Diagram Alir Proses Rantai Pasok
            3.4.1 Rantai Pasok Jalur Pertama
            3.4.2 Rantai Pasok Jalur Kedua
     3.5 Diagram Alir Proses Aktivitas
            3.5.1 Diagram Alir Proses Pasok
            3.5.2 Diagram Alir Proses Produksi
            3.5.3 Diagram Alir ProseS Pergudangan
            3.5.4 Diagram Alir Proses Dristribusi
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
     4.1 Metrik Kinerja SCOR Level 1
     4.2 Pemetaan Level 2
     4.3 Peta Geografis Aliran Materia
     4.4 Pemetaan Level 3
     4.5 Implikasi Manajerial
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN



DAFTAR TABEL


  Tabel

1.      Definisi Proses SCOR Level 1
2.      Kartu Kinerja SCOR
3.      Metrik Rantai Pasokan Beserta Satuannya
4.      Pemasok Bahan Baku PT ITP
5.      Ruang Lingkup Unsur-unsur Proses SCOR
6.      Pembagian jam kerja
7.      Metrik SCOR Model Level 1
8.      Gap Analysis Antara Data Aktual Dengan Kinerja Target
9.      Tabel Perhitungan Opportunity Untuk POF dengan LOM
10.  Tabel Perhitungan Opportunity Untuk COGS Dengan LOM
11.  Nilai POF dan OFCT pada Proses Delivery, Make Dan Source



DAFTAR GAMBAR


Gambar

1.      Grafik pangsa pasar semen di Indonesia
2.      Integrasi beberapa konsep proses bisnis ke dalam Process Reference Model
3.      Tahap-tahap proses pemetaan rantai pasok dengan SCOR model 9.0
4.      Model pemetaan level 1 rantai pasok dengan SCOR model 9.0
5.      Model pemetaan level 2 rantai pasok dengan SCOR model 9.0
6.      Model pemetaan level 3 rantai pasok dengan SCOR model 9.0
7.      Model pemetaan level 4 rantai pasok dengan SCOR model 9.0
8.      Susunan pemegang saham PT ITP Tbk
9.      Merek dagang produk semen PT ITP Tbk
10.  Rantai pasok jalur pertama PT ITP Tbk
11.  Rantai pasok jalur kedua PT ITP Tbk
12.  Diagram alir tahap penambangan
13.  Diagram aliran proses pembuatan semen
14.  System Flow Administrasi Master
15.  System Flow Administrasi Pallet
16.  System Flow Peminjaman Pallet Trans In
17.  System Flow Penerimaan Semen
18.  System Flow Pengiriman Semen
19.  System Flow Pengembalian Pallet
20.  System Flow Pembuatan Laporan
21.  Model Konseptual Sistem Distribusi Semen
22.  Pemetaan level 2 rantai pasok produk semen
23.  Customer-facing map
24.  Pemetaan level 3 Rantai Pasok Produk Semen



DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran

1.      Daftar trend produksi PT ITP Tbk tahun 2009
2.      SCOR 9.0 Reference Guide
3.      Struktur organisasi PT ITP Tbk tahun 2009
4.      Financial Statement PT ITP Tbk
5.      Perhitungan ketepatan pengiriman PT ITP Tbk



Kata Pengantar


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga tugas yang berjudul “Pengukuran Kinerja Manajemen Rantai Pasokan dengan Pendekatan SCOR Model 9.0 (Studi Kasus di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)” dapat terselesaikan.

Ucapan terima kasih yang sangat mendalam penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini, yaitu :

1.      DR. Ir. Suntoro, MT sebagai dosen penguji yang memberikan masukan dan arahan membangun.
2.      Teman satu kelompok, Okto atas kerjasama, diskusi, dorongan dan nasihat bagi kelompok.
3.      Semua pihak yang telah membantu penulisan tugas ini dan belum tercantum dalam halaman ini, kami ucapkan terima kasih.

Kami berharap agar laporan ini bermanfaat bagi pembaca.



Bandung, 4 Mei 2019



Ketua Kelompok

Cover


TUGAS MATA KULIAH
Supply Chain Management

Dosen  :
DR. Ir. Suntoro, MT


Pengukuran Kinerja Manajemen Rantai Pasokan dengan Pendekatan SCOR Model 9.0 (Studi Kasus di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk)
Supply Chain dalam perusahaan Industri semen


Nama : Andri C. Pakpahan
NiM    : 6184230
No HP: +62 823 6540 5413

Nama : Eka F. Simangunsong
NiM    : 6184220
No HP: +62 821 6542 4515

Nama : Febrianus Naipospos
NiM    : 6184222
No HP: +62 823 6008 5016

Nama : M. Reynaldy H. Sihombing
NiM    : 6184244
No HP: +62 853 5915 9269

Nama : Yogi P. Simanjuntak
NiM    : 6184225
No HP: 082273330197

NilaiPresentasi


NilaiMakalah



Jurusan Logistik Bisnis
POLITEKNIK POS INDONESIA
Bandung, 11 Mei 2019